Orang-orang dengan obesitas dan kadar lemak atau kolesterol yang tinggi biasanya diharuskan untuk menurunkan asupan lemak, dan peringatan ini membuat mereka mulai melirik produk makanan yang berlabel “rendah lemak” atau “bebas lemak”. Tetapi, hati-hatilah, karena tidak semua produk tersebut adalah makanan sehat seperti yang mereka gembar-gemborkan di iklan.
Untuk menjaga rasa makanan dalam produk low-fat ini, para produsen sering mengganti kandungan lemaknya dengan gula dalam jumlah besar. Dan hasilnya, beberapa produk “rendah lemak” malah mengandung kalori yang jauh lebih besar daripada makanan aslinya! Padahal, saat kita melakukan diet untuk menurunkan berat badan, maka karbohidrat sebaiknya dikurangi, khususnya karbohidrat simple/cepat serap seperti gula, yang memiliki indeks glikemik yang tinggi yang akhirnya akan disimpan menjadi lemak juga.
Selain itu, beberapa produk ini juga mengandung lemak trans, yang tidak hanya akan meningkatkan kadar LDL tetapi juga menurunkan kadar HDL yang bersifat protektif. Kenyataannya, semakin meningkatnya obesitas di masyarakat memiliki peran besar makin menjamurnya produk-produk rendah lemak di berbagai belahan dunia. Ditambah lagi iklan produk tersebut yang makin gencar di berbagai media massa, khususnya televisi, mendorong masyarakat awam berpikir bahwa dengan mengkonsumsi produk-produk itu saja maka mereka sudah mengkonsumsi makanan sehat.
Berdasarkan fakta-fakta tersebut, maka sebaiknya Anda lebih teliti untuk memeriksa nutrition fact dari produk yang akan Anda beli. Produk dengan kandungan gula 1-2 gram masih tidak masalah tetapi diatas itu terlalu tinggi bagi Anda yang sedang berusaha menurunkan berat badan. Salah satu contoh produk rendah lemak yang baik komposisinya adalah Prostar Whey dari Ultimate Nutrition, yang memiliki kandungan lemak total sebesar 1,5 gram dan gula 2 gram dalam tiap servingnya.
Pada saat diet, sebaiknya Anda pilih sumber karbohidrat baik, yaitu karbohidrat kompleks, seperti beras merah, roti gandum, oatmeal, dan sebagainya. Sedangkan untuk asupan lemak, sebaiknya dibatasi, dan dipilih lemak yang baik, seperti minyak canola, minyak zaitun, dan lain-lain. Selain itu, jika Anda ingin menurunkan kadar LDL dan meningkatkan kadar HDL, sebaiknya Anda tingkatkan konsumsi sumber serat seperti pada sayur dan buah, kacang-kacangan, oatmeal, dan lainnya, serta mulai berolahraga teratur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar