Ini pertanyaan yang sering kali saya temui dimanapun saya berada. Baik ketika saya menyarankan seseorang untuk berolahraga untuk membentuk tubuh, maupun mereka yang sudah berolahraga pun masih dihantui oleh pertanyaan yang satu ini.
Banyak orang dengan badan yang kurang ideal, menemui saya, dan ketika saya mengatakan kalau mereka harus fitness untuk membentuk tubuhnya, entah kenapa, mereka selalu bertanya “kalau nanti berhenti latihan, badanku kembali gendut ga?”
Pertanyaan ini sebenarnya membuat saya geli sendiri karena contohnya seperti orang yang mau bekerja, supaya punya penghasilan dan kaya. Ketika saya menyarankan untuk bekerja A atau B, kemudian mereka bertanya “kalau nanti saya berhenti bekerja, apakah saya kembali miskin?”
Memang analogi ini tidak serupa, tetapi kemiripannya adalah apabila bekerja akan memberikan Anda kekayaan, buat apa Anda berpikir untuk berhenti? Dan apabila berolahraga akan memberikan Anda kesehatan, buat apa Anda berpikir untuk berhenti?
Kembali ke topik semula, apakah berhenti latihan akan membuat badan kembali gendut untuk orang yang awalnya gendut, atau kembali kurus untuk yang dulunya kurus?
Hal ini harus kita amati dari dua sisi. Yang pertama adalah dari sisi pola diet kita itu sendiri. Ketika kita olahraga dengan ‘benar’ dan makan juga dengan benar, badan kita terbentuk, otot kita jadi bagus dan lemak kita terbakar. Dan ketika kita berhenti berolahraga, berarti pengeluaran kalori tubuh kita kan juga berkurang. Tetapi ketika hal itu tidak diimbangi dengan pengurangan kalori makanan, maka yang terjadi adalah berhenti olahraga dan badan kita akan menjadi gendut.
Yang sebaiknya dilakukan adalah ketika Anda tidak berolahraga, pola makan juga harus disesuaikan dengan pengeluaran kalori yang sudah berkurang tersebut. Tetapi saya tidak menyarankan Anda untuk berhenti berolahraga lho disini
Sudut pandang yang kedua adalah dari sudut pandang badan kita sendiri. Ketika kita berlatih, maka otot kita akan rusak dan terus akan diperbaiki asalkan nutrisi kita mencukupi. Otot yang baru akan dibuat lebih kuat dari sebelumnya, karena otot kita pandai dan dia berpikir kalau sebelumnya dibuat olahraga seperti itu aja rusak (terbukti dengan rasa sakit atau pegal2 setelah kita berolahraga), maka otot yang baru harus dibuat lebih kuat dari sebelumnya.
Permasalahannya adalah otot kita bukan benda mati, sehingga ketika kita tidak berolahraga, maka otot kita tetep akan rusak dan diperbaiki terus menerus oleh tubuh meskipun tidak sebesar ketika kita berolahraga. Otot kita akan berpikir yang sama dengan yang tadi, yaitu ketika rusak, dia akan berpikir, buat apa otot diperkuat, toh tidak digunakan, kalau diperkuat dia akan boros kalori, mending diperbaiki tetapi secukupnya saja, tidak perlu terlalu kuat seperti sebelumnya.
Proses ini yang lama-kelamaan akan membuat otot kita kembali mengecil setelah lama tidak latihan beban dan akhirnya kembali seperti semula. Tinjauan ini adalah dari sudut pandang otot dimana ototlah yang memberikan ‘bentuk’ ke tubuh kita.
Ada satu faktor tambahan, yaitu faktor genetik. Biasanya, yang awalnya kurus, begitu berhenti latihan, akan kembali kurus dan yang awalnya gendut, akan kembali gendut. Ini adalah sisi genetik, tetapi kedua faktor di atas tadi sangat menentukan.
Nah sekarang Anda telah mengerti dengan jelas, bahwa ada dua sudut pandang, yaitu lemak akan bertambah apabila Anda tidak mengendalikan diet Anda setelah berhenti, dan otot akan mengecil dengan proses pemikiran seperti tadi. Anda sudah bisa menjawab sendiri pertanyaan tadi “Apakah ketika seseorang berhenti latihan, badannya kembali gendut?”
Semoga tulisan saya ini membuka wawasan Anda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar