Beras merah atau brown rice adalah beras yang tidak digiling atau setengah digiling, jadi bisa dikatakan whole grain atau berbutir utuh. Beras merah mempunyai rasa sedikit seperti kacang dan lebih kenyal daripada beras putih. Meskipun lebih cepat basi, tetapi beras merah lebih bernutrisi.
Di beberapa negara di Asia, beras merah dulunya dikaitkan dengan masa kemiskinan atau masa perang dan jarang sekali dikonsumsi kecuali oleh orang yang sedang sakit, manula, dan penderita sembelit. Namun sekarang beras merah menjadi lebih mahal daripada beras putih karena faktor suplai yang terbatas, sulitnya penyimpanan dan transportasi.
Perbedaan Beras Merah dan Beras Putih
Sebenarnya antara beras merah dan beras putih biasa tidak terlalu berbeda jauh. Perbedaan keduanya terletak pada pemrosesan dan kandungan nutrisinya. Jika lapisan terluar atau kulit ari/ sekam dari biji padi dikupas maka hasilnya adalah beras merah. Namun jika lapisan dalam atau kulit padi juga dikupas, maka hasilnya adalah beras putih biasa.
Beberapa jenis vitamin dan mineral akan hilang dalam proses penggilingan butir padi. Akibatnya, beberapa nutrisi yang hilang seperti vitamin B1, B3, dan besi seringkali ditambahkan kembali pada beras putih sehingga berlabel "diperkaya" (enriched). Sementara pada beras merah, satu jenis mineral yang tidak perlu ditambahkan adalah magnesium.
Kandungan Nutrisi dan Manfaat Beras Merah:
Mengandung lebih banyak magnesium.
Satu mangkuk (195 gr) beras merah masak mengandung 84 mg magnesium, sedangkan beras putih dalam jumlah yang sama hanya mengandung 19 mg magnesium.
Kaya akan fiber dan asam lemak.
Pada beras putih biasa, lapisan kulit padi bagian dalam ikut dikupas, maka kandungan minyak dalam lapisan tersebut yang kaya akan fiber dan selulosa juga akan hilang. Padahal beberapa penelitian menunjukkan bahwa kandungan minyak pada lapisan kulit dalam padi tersebut dapat membantu menurunkan kolesterol LDL. Jadi nutrisi yang hilang termasuk fiber dan asam lemak. Sementara beras merah masih mengandung lapisan fiber dan selulosa tersebut.
Mencegah sembelit.
Karena kandungan fibernya yang tinggi, selain bernutrisi tinggi, beras merah juga mampu mencegah sembelit sehingga memperlancar pencernaan. Namun efek tersebut tergantung dari kebiasaan pengkonsumsi dan dicuci atau tidaknya beras merah tersebut sebelum dimasak.
Sangat cocok untuk diet.
Kandungan fiber yang tinggi juga membuat Anda lebih kenyang dan tidak mudah lapar sehingga cocok untuk pola diet. Salah satu contohnya, beras merah digunakan dalam hidangan diet makrobiotik, dimana teorinya adalah masakan yang tidak banyak mengalami pemrosesan dianggap lebih sehat.
Kaya akan asam amino dan GABA.
Salah satu cara memasak beras merah yang diketahui adalah dengan teknik Gamma-aminobutyric acid (GABA) atau germinated brown rice (GBR) yang mengemuka saat International Year of Rice. Caranya, beras merah direndam dalam air hangat (38OC) selama 20 jam sebelum dimasak seperti nasi putih biasa. Proses ini akan merangsang pengecambahan sehingga mengaktifkan beragam enzim dalam beras merah. Dengan cara memasak seperti ini, akan diperoleh kandungan asam amino yang lebih lengkap termasuk GABA. GABA juga sudah dikenal dapat meningkatkan hormon pertumbuhan pada manusia. Karena itulah beras merah sangat cocok bagi para binaragawan yang sangat membutuhkan protein asam amino untuk perkembangan ototnya dan sebagai pengganti beras putih biasa.
Merupakan sumber mineral mangan.
100 gram beras merah mengandung 1,1 mg mangaan atau mampu mencukupi 55% kebutuhan harian mineral mangaan.
Beras merah kini mudah didapatkan di supermaket atau swalayan dengan harga yang cukup terjangkau. Beras merah dapat bertahan selama 6 bulan dalam kondisi normal. Penyimpanan dalam lemari pendingin atau penyimpanan tertutup dari udara luar dapat memperpanjang umur beras merah. Pendinginan beras merah, meskipun jarang-jarang juga dapat mencegah datangnya ngengat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar