Ketika Anda mengalami stres, maka Anda akan makan lebih banyak dan berat badan Anda pun naik.Bagi Anda yang sedang berdiet untuk, maka ini menjadi salah satu hambatan yang sangat mengganggu program diet Anda. Pada artikel sebelumnya, Anda sudah mengetahui apa saja kunci keberhasilan diet Anda. Namun kali ini Anda akan menemukan faktor lain yang bisa memberikan pengaruh besar bagi keberhasilan diet Anda, yaitu stres.
Stres dan Pengaruhnya pada Berat Badan Anda
Stres adalah respon tubuh secara fisik, emosional maupun perilaku untuk sesuatu yang mengganggu keseimbangan Anda atau meresahkan Anda dengan berbagai cara. Stres dapat menimbulkan efek buruk pada diet dan berat badan Anda.
Stres merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan stroke. Ketika Anda sedang mengalami stres, maka sebuah hormon stres, yaitu kortisol, akan dilepaskan dan mempengaruhi pelepasan berbagai macam hormon lainnya. Stres kronis dan kortisol dapat mempengaruhi berat badan Anda dalam beberapa cara, antara lain:
- Emotional Eating & Craving
Stres bisa memicu terjadinya emotional eating. Peningkatan level kortisol dapat menyebabkan Anda untuk makan lebih banyak secara terus menerus. Dan saat itu pula, makanan yang dapat memuaskan Anda adalah makanan tak sehat seperti makanan yang terlalu asin, makanan manis, juga makanan berlemak. Tentu saja ini mengganggu diet Anda dan bahkan menyebabkan berat badan Anda naik! - Penyimpanan Lemak
Stres berkepanjangan dapat meningkatkan penyimpanan lemak dalam tubuh Anda, terutama jika terjadi di bagian perut, maka artinya Anda memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap berbagai penyakit degeneratif. - Metabolisme
Terlalu tingginya kadar kortisol dapat membuat metabolisme tubuh melambat, sehingga pembakaran kalori dalam tubuh berkurang. Ini tentu saja mempengaruhi hasil diet Anda dan membuat berat badan Anda semakin sulit untuk turun, bahkan cepat melonjak naik. - Gula darah
Stres berkepanjangan juga mempengaruhi level gula darah Anda, terutama jika sugar craving terus Anda alami. Dan hal ini jika dibiarkan akan menyebabkan resistensi tubuh terhadap insulin yang berujung pada kondisi diabetes mellitus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar